Selasa, 18 Januari 2022

I. PEMBAHASAN MATERI BAB 5

 

BAB V TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam.
Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Data bisa memiliki berbagai wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa, simbol, bahkan keadaan. Semua hal tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu konsep.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:
5.1. Interview (Wawancara)
Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana. Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur-prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional.  
o Merupakan teknik yang efektif digunakan selama pengembangan sistem.
o Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara (analis sistem) dengan yang diwawancarai (user).
o Perlu ada perencanaan, dan perlu ada tujuan khusus.
o Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
o Analis sistem menggunakan mekanisme feedback dan cara utama untuk mengumpulkan fakta lapangan dan melihat gap yang ada.
Ada dua tipe pertanyaan dalam wawancara, yaitu Open-ended dan Closed-ended.
1. Pertanyaan Open-Ended
Pertanyaan ini adalah netral dan tidak dibatasi. Pewawancara mengijinkan secara bebas orang yang diwawancarai dalam menjawab pertanyaan, dan pewawancara menganjurkan yang diwawancarai untuk memberikan informasi yang tidak diketahui sebelumnya kepada pewawancara. Contoh : “What are your feelings about chaging from paper forms to electronic forms?”
2. Pertanyaan Closed-Ended  
Dalam closed-ended, pewawancara lebih mudah mengontrol yang diwawancarai, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan menghindari yang diwawancarai menjawab bebas. Cara yang terbaik adalah menhindari pertanyaan yang berasumsi, dan pernyataan dengan akhir “could you ?” atau “isn’t it ?” Contoh : “Should we use a PC-based network or a departemental computer ?” “You agree with this report format, don’t you?”
Pertanyaan dapat dibagi dalam 2 kategori , yaitu: ƒ
Primer : untuk topik khusus, direncanakan dan netral. ƒ
Sekunder : merupakan kelanjutan dari pertanyaan primer untuk mendapatkan tambahan informasi, pertanyaannya bersifat tidak terencana.
Contoh : “Would you describe ?” atau “Would you please give me more details ?”
Merencanakan Urutan Pertanyaan:

Funnel Format: Dengan format ini, pewawancara mulai dengan pertanyaan open-ended, kemudian menggunakan pertanyaan closed-ended, secara berangsur-angsur wawancara berakhir sampai informasi khusus yang dibutuhkan.
Inverted Funnel Format : Pewawancara mulai dengan pertanyaan closed-ended khusus dan secara berangsur-angsur yang diwawancarai memberikan gambaran keluar dari titik dimana dia akan menjawab dan memperluas jawaban untuk pertanyaan open-ended.
Psikologi Wawancara Berkenaan dengan hubungan antar manusia. Berikut ini adalah pedoman-pedoman yang dapat dilakukan oleh pewawancara untuk melakukan tindak lanjut terhadap tingkah laku dari orang yang diwawancarai.      
Behavior of Interviewee
Corrective Action
Appears to guess at answers rather than admit ignorance.
Ask probing questions. After the interview, validate answers that are suspect.
Attempts to tell the interviewer presumably what the interviewer wants to hear instead of the correct facts.
Avoid putting questions in a form that implies the answer. Validate answers that are suspect.
Gives the interviewer a great deal of irrelevant information or tells stories.
In a friendly but persistent fashion, bring the discussion back into the desired focus.
Stops talking if the interviewer begins to take notes.
Put the notebook away and confine quetions to those that are most important. If necessary, come back later for details.
Attempt to rush through the interview.
Suggest coming back later.
Expresses satisfaction with the way things are done now and wants no change.
Encourage the interviewee to elaborate on the present situation and its virtues. Take careful notes and ask questions about details.
Shows obvious resentment toward the interviewer, answer questions guardedly, or appears to be withholding facts.
Try to get the interviewee talking about some self-interest or his or her previous experience with analysts.
Gripes about his or her job, associates, supervisors, and unfair treatments.
Listen sympathetically and note anything that might be a real clue. Do not interrupt until the list of gripes is complete. Then, make friendly but noncomittal statements, such as : “You sure have plenty of troubles. Perhaps the new system can help with some of them. “This approach should bridge the gap to asking about the desired facts.
Acts as crusader and is enthusiastic about computers, new ideas, and techniques.

Listen for desired facts and valuable leads. Do not become involved emotionally or enlist in the interviewee’s campaign or personal agenda.

Wawancara juga dapat dibuat sebelumnya. 
Ada dua sumber dasar informasi, sumber pertama yaitu apa yang orang katakan mengenai calon yang diwawancarai, dan sumber kedua adalah catatan atau dokumen organisasi seperti struktur organisasi atau resume organisasi.
Setelah selesai wawancara, pewawancara sebaiknya menyimpan atau mencatat dan mengevaluasi hasilnya. Dan perlu dibuat ringkasan dan laporan ke manajemen dan ke yang diwawancarai untuk menunjukkan bahwa apa yang dikatakan mereka cukup penting untuk dicatat.
Kelebihan teknik wawancara:
1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.  
Kekurangan teknik wawancara:
1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.
4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

5.2. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
Observasi memiliki banyak tujuan.  Analis dapat menentukan apa yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, berapa lama dikerjakan, dimana dikerjakan, dan mengapa dikerjakan. Analis juga dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan prosedur yang dilakukan oleh pegawai. 
Beberapa cara mengobservasi:
Persiapan
Sebelum observasi dimulai, analis akan:
  • Mengidentifikasi dan menentukan apa yang akan diobservasi.
  • Mengestimasi waktu untuk observasi.
  • Menjamin persetujuan manajemen untuk pelaksanaan observasi.
  • Menjelaskan ke organisasi yang diobservasi, apa yang akan dilakukan dan mengapa.

Pelaksanaan Observasi
Observasi akan dikelola secara efektif oleh analis dengan mengikuti aturan berikut ini:  
  • Analis perlu terbiasa dengan lingkungan sekitar dan komponen dalam area yang diobservasi. Membiasakan dengan pekerjaan yang berjalan pada tempat tersebut. 
  • Selama observasi, analis secara berkala melakukan pencatatan. 
  • Analis perlu mencatat hal-hal yang khusus. Deskripsi yang umum dan samar sebaiknya dihindari. 
  • Jika analis berinteraksi dengan orang-orang yang diobservasi, analis sebaiknya berulang-ulang membuat komentar kualitatif dan penilaian. 
  • Analis perlu menunjukkan kebaikan dan keamanan selama observasi.

Analis kemungkinan bisa tidak memiliki banyak waktu dalam mengobservasi. Untuk itu, teknik sampling dapat digunakan secara efektif untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam mengobservasi dan tetap dapat mengumpulkan fakta / hasil yang pasti.

·         Macam – macam Observasi
a)      Observasi PartisipatifAdalah peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti Klasifikasi (Sanafiah Faisal:1990).Partisipatif dibedakan menjadi 4 yaitu partisipasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi aktif, dan partisipasi lengkap.Ø Partisipasi Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.Ø Partisipasi Moderat : meneliti ikut observasi partisipatif pada beberapa beberapa kegiatan saja, tidak semua kegiatan.Ø Partisipasi Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber, tapi belum sepenuhnya lengkap.Ø Partisipasi Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan narasumber.
b)      Observasi Terus Terang atau TersamarAdalah peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian. Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
c)      Observasi tak BerstrukturAdalah dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas, Apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi.
·         Manfaat Observasi Menurut Nasution (1988) yaitu :
a.       Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh.b.       Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.c.       Peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang diamati oleh orang lain.d.       Peneliti dapat menemukan hal – hal yang tidak terungkap saat wawancara.e.       Peneliti dapat mengungkapkan hal – hal yang ada di luar persepsi responden.f.       Peneliti dapat memperoleh kesan – kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti.
·         Obyek Observasi
1)      Space : Ruang dalam aspek fisiknya2)      Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial3)      Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang4)      Object : Benda – benda yang terdapat di tempat itu5)      Act : Perbuatan/Tindakan tertentu6)      Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang – orang7)      Time : Urutan Kegiatan8)      Goal : Tujuan yang ingin dicapai9)      Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang – orang
·         Tahapan Observasi
Menurut Spradley dalam Sugiyono (2006) tahapan observasi ada tiga yaitu :1)      Observasi DeskriptifObservasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai obyek penelitian. Penelitian menghasilkan kesimpulan pertama. Peneliti melakukan analisis domain, sehingga mampu mendeskripsikan terhadap semua yang ditemui.
2)      Observasi TerfokusPeneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus, peneliti selanjutnya menghasilkan kesimpulan – kesimpulan.
3)      Observasi TerseleksiPeneliti telah menemukan karakteristik kontras – kontras atau perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara satu kategori dengan kategori yang lain.
·         Keuntungan Metode Observasi
1)      Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah.2)      Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai.3)      Kejadian yang serempak dapat diamati dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer.4)      Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.
·         Kelemahan Metode Observasi
1)  Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.2)  Kelemahan – kelemahan observer dalam pencatatan.3) Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia.4) Oberservasi sering menjumpai observe yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.5) Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan.
5.3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.
·          Prinsip penulisan angket:
Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu : isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka-negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.
a.       Isi dan tujuan pertanyaanYang dimaksud di sini adalah, apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
b.      Bahasa yang digunakanBahasa yang digunakan dalam penelitian kuesioner (angket) harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Kalau sekiranya responden tidak dapat berbahasa indonesia, maka angket jangan disusun dengan bahasa indonesia. Jadi bahasa yang digunakan dalam angket harus memperhatikan jenjang pendidikan responden, keadaan sosial budaya, dan “frame of reference” dari responden.
c.       Tipe dan bentuk pertanyaanTipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup, (kalau dalam wawancara : terstruktur dan tidak terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif atau negatif.Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan juga memudahkan penenliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Pertanyaan/pernyataan dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis.
d.      Pertanyaan tidak menduaSetiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double-barreled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.Contoh : bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan kecepatan pelayanan KTP? Ini adalah pertanyaan yang mendua, karena menanyakan tentang dua hal sekaligus, yaitu kualitas dan harga. Sebaiknya pertanyaan tersebut dijadikan menjadi dua yaitu : bagaimanakah kualitas pelayanan KTP? Bagaimanakah kecepatan pelayanan?
·         Macam – macam koesioner
1.      Kuesioner tertutupSetiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2.      Kuesioner terbuka𛲠𑂽D𑂽i𑂽m𞺨𞹨𞹨𞹨𞹨𞸈𞸈𐪗𐪗ana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden harus memformulasikan jawabannya sendiri.
3.      Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutupDimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4.      Kuesioner semi terbukaPertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan
Ada dua macam format dari daftar pertanyaan, yaitu format bebas (free format) dan bentuk pasti (fixed format). Dalam suatu daftar pertanyaan dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau berisi gabungan dari keduanya.
a. Daftar Pertanyaan Format Bebas
Daftar pertanyaan format bebas (free format questionnaire) berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus disi oleh responden di tempat yang sudah disediakan. Contoh dari daftar pertanyaan format bebas ini adalah sebagai berikut ini.
Laporan-laporan apa saja yang telah saudara terima selama ini dan apakah laporan-laporan ini berguna atau tidak?
b. Format Pasti
1.Check-off questions.
Macam dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai, misalnya:
Daftar supplier :
        Compaq                                   Brurroughs
        IBM                                         Commodore
        Univac                                      Apple
        DEC                                        Xerex
 2. Yes/No questions.
q  Ya
q  Tidak. Bila tidak, sebutkan siapa saja yang berhak _________________________
 3. Opinion/choice,questions.
Berilah rangking dalam presentase jumlah waktu yang saudara habiskan untuk menangani transaksi berikut :
_________  %  membuat order penjualan baru
_________  %  membuat order penjualan
_________  %  membuat faktur penjualan
jawaban.
·         Keuntungan Metode Koesioner
1)     Dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan.2)     Pengisiannya dapat dilakukan dikelas, siswa dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang lain.3)   Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.4)   Pertanyaan – pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.5)   Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.6)      Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja,7)      kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
·         Kelemahan Metode Koesioner
1) Siswa tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena jawaban terbatas pada hal – hal yang ditanyakan.2) Siswa dapat menjawab tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya jika dia menghendaki demikian.3)  Jawaban hanya mengungkap keadaan siswa pada saat angket di isi.4) Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.5)  Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.6)  Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.7)   Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakah sudah responden sudah terjawab atau belum.8)  Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu – raguan responden menjawab. Hal – hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam teknik koesioner.
 SOAL-SOAL UTS BAB 5
1. Buatlah sebuah interview pada bagian personalia dan marketing! (3 narasumber tiap divisi, tiap narasumber diberi 3 pertanyaan)
Jawaban:
Hari/Tanggal
Waktu
Narasumber
Daftar Pertanyaan
Nama
Jabatan
22 November 2018
09.30
Daniel
Personalia
Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian personalia?
Bagaimana cara untuk meningkatkan sifat positif karyawan saat bekerja?
Saat melakukan seleksi pencari kerja, Apakah anda menyiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan yang akan diajukan?
10.00
Sidiq Pratama
Personalia
Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian personalia?
Apa kendala yang sering terjadi dalam melakukaan pekerjaan tersebut?
Apa saja yang menjadi penilaian saat menyeleksi pencari kerja?
13.30
Bambang
Personalia
Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian personalia?
Apa kendala yang sering terjadi dalam melakukaan pekerjaan tersebut?
Apa saja yang menjadi penilaian saat menyeleksi pencari kerja?
23 November 2018
09.30
Supadi
Marketing
Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian marketing?
Bagaimana cara melakukan pemasaran yang baik agar konsumen tertarik?
Mengapa saat ini semakin banyak perusahaan yang mengembangkan pemasaran secara online?
10.00
Enjat Sudrajat
Marketing
Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian marketing?
Apa saja kendala yang dihadapi dalam melakukan pekerjaan dibagian marketing?
Apa saja yang dapat membuat konsumen tertarik dengan produk yang dipasarkan?
13.30
Saepul
Marketing
Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian marketing?
Apa saja kendala yang dihadapi dalam melakukan pekerjaan dibagian marketing?
Bagaimana cara melakukan pemasaran yang baik agar konsumen tertarik?

2. Jelaskan teknik-teknik pengumpulan data yang bisa Anda gunakan dalam penelitian! Dari teknik-teknik tesebut,teknik manakah yang paling baik digunakan? Serta sebutkan masing-masing kelebihan dan kekurangan teknik pengumpulan data tersebut!
Jawaban:
Teknik-teknik pengumpulan data:         
a. Wawancara (Interview)
Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana. Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur-prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional.  
Kelebihan teknik wawancara:
1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.  
Kekurangan teknik wawancara:
1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.
4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
Keuntungan Metode Observasi
1)      Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah.2)      Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai.3)      Kejadian yang serempak dapat diamati dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer.4)      Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.
Kelemahan Metode Observasi
1)        Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.2)        Kelemahan – kelemahan observer dalam pencatatan.3)    Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia.4)     Oberservasi sering menjumpai observe yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.5)        Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan.
c. KuesionerKuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
  • Keuntungan Metode Koesioner

1)      Dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan.2)      Pengisiannya dapat dilakukan dikelas, siswa dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang lain.3)      Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.4)      Pertanyaan – pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.5)      Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.6)      Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja,7)      kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
  • Kelemahan Metode Koesioner

1)      Siswa tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena jawaban terbatas pada hal – hal yang ditanyakan.2)      Siswa dapat menjawab tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya jika dia menghendaki demikian.3)      Jawaban hanya mengungkap keadaan siswa pada saat angket di isi.4)      Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.5)      Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.6)      Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.7)      Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakah sudah responden sudah terjawab atau belum.8)      Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu – raguan responden menjawab. Hal – hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam teknik koesioner.
Dari ketiga teknik pengumpulan data tersebut, menurut saya teknik yang paling baik digunakan adalah observasi. Karena hasil observasi lebih akurat dan mudah dibantah. Selain itu, penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain
3. Pada saat Anda menggunakan teknik observasi untuk mengamati sistem informasi akademik di Universitas Muhammadiyah Cirebon maka rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan.
Jawaban:
Persiapan 
  • Mengidentifikasi dan menentukan apa yang akan diobservasi 
  • Mengestimasi waktu untuk observasi 
  • Menjamin persetujuan manajemen untuk pelaksanaan observasi 
  • Menjelaskan ke organisasi yang diobservasi, apa yang akan dilakukan dan mengapa

Pelaksanaan Observasi
  • Analis perlu terbiasa dengan lingkungan sekitar dan komponen dalam area yang diobservasi. Membiasakan dengan pekerjaan yang berjalan pada tempat tersebut. 
  • Selama observasi, analis secara berkala melakukan pencatatan. 
  •  Analis perlu mencatat hal-hal yang khusus. Deskripsi yang umum dan samar sebaiknya dihindari. 
  • Jika analis berinteraksi dengan orang-orang yang diobservasi, analis sebaiknya berulang-ulang membuat komentar kualitatif dan penilaian. 
  • Analis perlu menunjukkan kebaikan dan keamanan selama observasi.

4. Jelaskan teknik-teknik daftar pertanyaan pada saat melakukan penelitian!
Jawaban:
Ada dua macam format dari daftar pertanyaan, yaitu format bebas (free format) dan bentuk pasti (fixed format). Dalam suatu daftar pertanyaan dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau berisi gabungan dari keduanya.
a. Daftar Pertanyaan Format Bebas
Daftar pertanyaan format bebas (free format questionnaire) berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus disi oleh responden di tempat yang sudah disediakan. Contoh dari daftar pertanyaan format bebas ini adalah sebagai berikut ini.
Laporan-laporan apa saja yang telah saudara terima selama ini dan apakah laporan-laporan ini berguna atau tidak?
b. Format Pasti
1.Check-off questions.
Macam dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai, misalnya:
Daftar supplier :
        Compaq                                   Brurroughs
        IBM                                         Commodore
        Univac                                      Apple
        DEC                                        Xerex
 2. Yes/No questions.
q  Ya
q  Tidak. Bila tidak, sebutkan siapa saja yang berhak _________________________
 3. Opinion/choice,questions.
Berilah rangking dalam presentase jumlah waktu yang saudara habiskan untuk menangani transaksi berikut :
_________  %  membuat order penjualan baru
_________  %  membuat order penjualan
_________  %  membuat faktur penjualan
5. Buatlah daftar pertanyaan baik dalam format bebas maupun pasti! (Masing-Masing 4 pertanyaan)
a. Bagian HRD
  • Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian HRD?
  •  Apa saja yang dinilai saat melakukan penyeleksian pegawai?
  •  Apakah bagian HRD dapat melakukan pemecatan pegawai?    

o    Ya
o   Tidak. Bila tidak, sebutkan siapa saja yang berhak _________________________
  • Berilah rangking dalam presentase jumlah waktu yang saudara habiskan untuk menangani hal berikut:

_________  %  melakukan penyeleksian pegawai
_________  %  melakukan apresiasi pegawai
_________  %  melakukan pemecatan pegawai
b. Bagian Marketing
  • Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian Marketing?
  • Bagaimana cara melakukan marketing yang menarik?
  • Mengapa saat ini konsumen lebih berminat pada pemasaran online?
  • Apakah bagian Marketing dapat melakukan transaksi langsung dengan konsumen?

o   Ya
o   Tidak. Bila tidak, sebutkan siapa saja yang berhak _________________________
·     
c. Bagian Electronic Data Processing
  • Apa saja tugas yang dilakukan oleh bagian Electronic data processing?
  •  Apa saja kendala yang dihadapi dalam menjalanakan pekerjaan di bagian EDP?
  • Bagaimana cara menyampaikan informasi yang baik dan tepat waktu?
  •  Apakah bagian EDP harus ditangani oleh seorang ahli teknologi informasi?        

o   Ya
o   Tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Afid. (2013). Teknik Pengumpulan Data . Tersedia online di:  https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/teknik-pengumpulan-data-2/
Fenni. (       ). Analisis Sistem. Tersedia online di: 
fenni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7697/Analisis+Sistem.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. PEMBAHASAN MATERI BAB 1